Open Journal Systems

Majaz Dalam Al Qur’an Sebuah Wacana Keilmuan Islam

Mòh. Muhtador

Abstract

Artikel ini membahas tentang majaz dalam al-Qur’an. Sebagaimana
tawaran yang dikonstruk oleh Amin al-Khulli (w. 1976) memberikan
kecerahan terhadap penulis, bahwa dalam membahas al-Qur’an, alKhulli mensistematikan dalam dua ruang lingkup besar, yaitu dira>sa
ma hawl al-qur’an dan dirasa fi al-qur’an nafsih. Ayat atau teks al-Qur’an yang menjadi obyek kajian majaz memberikan wacana yang sangat panjang sehingga menimbulkan kontradiktif dalam perkembangannya, dua kekuatan besar dalam bidang keilmuan Islam, yaitu Usuliyyun dan Lughawiyyun memperdebatkan eksistensi majaz dalam alQur’an, sebab pada satu sisi majaz tidak terdapat dalam al-Qur’an karena majaz mengangandung kebohongan, dan al-Qur’an tidak memuat ayat yang menunjukkan kebohonngan. Namun di sisi lain, para Ushuliun membela eksistensi majaz dalam Quran, dengan dasar bahwa al-Qur’an memuat bahasa sastra yang tinggi, dan majaz bagian dari keindahan bahasa al-Qur’an. Atas dasar ini penulis tertarik untuk mengungkap beragam dan wacana majaz yang berkembang.

Keywords


Majaz, al-Qur’an, wacana, dan keilmuan Islam

References


al-Jabiri, Abiet. (1991). Binyat al-Aql al-Arabi, Dira>sah Tahliyyah Naqdiyah li Nuzum al-Ma’rifahfi al-Tsaqafah al-Arabiyah. Bairut: al-Markaz as-Tsaqafi.

Abu> Ubaidah. (t.th.). Majaz al-Qur’an. Kairo: Maktabah Nasher.

Abu Zaid, Nashr Hamid. (2003). Menalar Firman Tuhan, Wacana Majaz dalam Al-Qur’an menurut Mu’tazilah, terj. Abdurahman Kasdi dan Hamka, Bandung: Mizan.

Abu Zaid, Nashr Hamid. (1992). Naqd al-Khitab al-Diniy Kairo, Maktabah Matbuli.

Al-Dahlawi, Ahmad ibn Abdul Rahim al-Ma’ruf, Syah Waliyullah. (1986). Al-Fauzul Al-Kabir fi Ushul al-Tafsir, Kairo, Darh Syuhuh.

al-Jarim, Ali dan Amin, Mustafa. (1951). al-Balaghah al-Wahidah, Kairo, Dar al-Ma’arif.

al-Jakni al-Sangqithi, Muhammad Amin ibn Muhammad Mukhtar ibn Abdul Qadir (t.th.). Man’u Jawa>z al-Maja>z fi Manzi al-Ta’abud wa I’jaz, Kairo: Darul Ilmi al-Fuadi.

al-Juwaini, Abdul Malik bin Abdullah. (1999). al-Waraqat fi Ushul al-Figh, Surabaya: al-Hidayah.

Gracia, Jorge J.E., (1995). A Theory Of Textuality. USA: State University of New York Press.

Hasyim, Ahmad. (1971). Jawahir al-Balaghah fi al-Ma’ani wa al-Bayan wa al-Badi’. Libanon: Darul Kutub al-Ilmiyah.

Ibn Yusuf, Abi Ishaq ibn Ali. (t.th.). al-Luma’ fi Us}u>l Fiqh. Semarang: Taha Putra.

Setiawan, Nur Kholis. (2005). Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. Yogyakarta: ElSAQ.

Sukamta. (2009). Majaz dan Pluralitas Makna dalam Al-Qur’an. Yogyakarta: Adab Press UIN SUKA.

Syamsuddin, Sahiron. (2009). Hermeneutika dan Pengembagnan Ulum al-Qur’an, Yogyakarta: Wanesia.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/hermeneutik.v10i1.3906

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 HERMENEUTIK

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.