Open Journal Systems

DISKURSUS TENTANG PLURAITAS PENAFSIRA AL-QUR’AN

Astuti Astuti

Abstract

Artikel ini membahas tentang Kajian terhadap berbagai aliran
dan pemikiran mengenai penafsiran al-Qur’an akan semakin
menyadarkan betapa pentingnya orang memahami pluralitas
tersebut sebagai sunnatullah dan kenyataan hidup. Orang yang
menyadari akan adanya pluralitas, niscaya tidak akan mengklaim
bahwa dirinyalah sebagai satu-satunya pemengang otoritas
kebenaran. Penulis menggunakan pendekatan konten analisis
untuk mengetahui adanya klaim kebenaran (truth claim) yang
cenderung menyebabkan seseorang menjadi esklusif dan tidak
terbuka menerima kritik atau memahami pemikiran di luar
dirinya. Hasilnya Dalam kajian maz\ a>hibut tafsi>r, seseorang
akan melihat betapa banyaknya ragam penafsiran orang dalam
memahami al-Qur’an yang selama ini diklaim sebagai kebenaran
mutlak. Padahal yang namanya “penafsiran al-Qur’an” dengan
“al-Qur’an” itu sendiri adalah berbeda. Al-Qur’an pada dataran
ilahiah memang mutlak kebenarannya, tetapi penafsiran terhadap
al-Qura’n adalah relatif dan nisbi. Kalau ternyata, penafsiran itu
relatif sifatnya, melahirkan ragam penafsiran yang berbeda-beda,
mengapa kemudian oleh sebagian orang, penafsiran itu cenderung
dibekukan dan dibakukan bahkan disakralkan?

Full Text: PDF

DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.908

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 HERMENEUTIK