Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Muhammad Kamal Zubair

Abstract


Tulisan ini membahas faktor-faktor yang menjadi penentu  keberlanjutan lembaga Baitul Mal wat Tamwil (BMT) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS).  Model yang dibangun melalui penelitian ini menunjukan bahwa variabelvariabel penyusun faktor  eksternal, yaitu regulasi, pengawasan dan infrastruktur terbukti positif signifikan mempengaruhi sustainabilitas BMT, sedangkan variabel penyusun faktor internal, dari lima variabel yang diteliti, yaitu sumber daya manusia, manajemen, permodalan, jangkauan pasar dan inovasi produk, hanya dua variabel yang positif signifikan mempengaruhi sustainabilitas BMT, yaitu sumber daya manusia  dan permodalan.  

Aspek-aspek tersebut dapat dijadikan sebagai tuntunan untuk meningkatkan kinerja BMT menuju  sustainabilitas lembaga keuangan mikro syariah. Hasil penelitian ini lebih lanjut dapat dimanfaatkan untuk merancang kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pengembangan BMT sehingga secara luas dan berkelanjutan mampu menjangkau dan memberdayakan pelaku usaha mikro.  


Keywords


Faktor; Sustainabilitas; BMT

References


Asian Development Bank (ADB). (2000). Finance for the Poor,

Microfinance Development Strategy. ADB. Manila.

Adnan, Muhammad Akhyar dkk. (2003). Study on Factors

Influencing Performance of the Best Baitul Maal Wat

Tamwils [BMTS] in Indonesia. IQTISAD Journal of

Islamic Economics. 4

(1).

Amaliah, Euis. (2009). Keadilan Distributif dalam Ekonomi

Islam. Perkuatan Peran LKM dan UKM di Indonesia.

RajaGarfindo Persada. Jakarta.

Arikunto, Suharsono. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek. Aneka Cipta. Jakarta.

Woller, G. Dunford, C. & Warner. (1991). Where to

Microfinance. International of Economic Development.

Bank Indonesia. (2006). Cetak Biru Bank Perkreditan Rakyat.

Bank Indonesia. Jakarta.

Campion, A. (2002). Challenges to Microfinance

Commercialization. Journal of Microfinance, 4.

Chaves, Rodrigo. dan Claudio Gonzales-Vega. (1996). The

Design of Successful Rural Financial Intermediaries:

Evidence from Indonesia. World Development, 24

.

Hartarska, Valentina. (2004). Governance and Performance of

Microfinance Institutions in Central and Eastern Europe

and the Newly Independent States, Aurburn University.

Jiwani, J. dan Husain, J. (2011). Strategic Impact of Incentive

Programs for Loan Officers of Micro-Finance

Institutions. Journal of American Academy of Business.

Cambridge, 17.

Lamiya, Morshed. (2002). To Expand Microfinance for Poverty

Allevation, What is the Main Constraint? Capital or

Capacity Building?: Grameen Trust Experience.

Grameen Trust on CGAP.

http://www.grameen.com/dialogue/dialogue49/

special

feature01.html, diakses tanggal 1 Desember 2015.

Martowijoyo, Sumantoro. (2001). Dampak Pemberlakuan

Sistem Bank Perkreditan Rakyat Terhadap Kinerja

Lembaga Keuangan Pedesaan. Desertasi Doktor

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Murdock, Jonathan. (2000). Financial Performance and Outrech:

A Global Analysis of Leading Microbanks. World

Development.

Meyer, R. L. (2002). Track Record of Financial Institutions in

Assisting the Poor in Asia. ADB Institute Research

Paper, 49.

Promotion of Small Financial Institution (ProFi). (2005).

Guiding Principles on Regulation and Supervision of

Microfinance. Microfinance Consensus Guidelines.

Robinson, Marguirete. (2002). The Microfinance Revolution:

Lesson from Indonesia. The World Bank. Washington

DC.

Sakai, Minako dan Kacung Marijan. (2008). Mendayagunakan

Pembiayaan Mikro Islami. Australia Indonesia

Governance Research Partnership Crawford School of

Economics and Government ANU College of Asia and

the Pacific. The Australian National University.

Salam, Abdul. (2008). Sustainabilitas Lembaga Keuangan

Mikro Koperasi Simpan Pinjam, Sekolah Pascasarjana

UGM. Yogyakarta.

Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis. Buku 2.

edisi 4. Terj. Kwn Men Yon, Salemba Empat. Jakarta.

Staschen, Stefan. (1994). Regulation and Supervision of

Microfinance Institutions: state of Knowledge. GTZ.

Eschborn.

Steinwand, Dirk. (2001). The Alchemy of Microfinance: The

Evolution of the Indonesian People’s Credit Banks

(BPR) from 1895 to 1999 and a Contemporary Analysis.

VWF. Berlin.

Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta.

Bandung.

The Asia Fondation. (2003). Microfinance Service in Indonesia:

Survey of Institutions in 6 Provinces. The Asia

Foundation. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/iqtishadia.v9i2.1728

Copyright (c) 2016 IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam

Iqtishadia Journal Indexed by :

http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/crossref.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/moraref.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/ipi.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/academiaedu.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/googlescholar.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/sinta.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/isjd.jpg

Creative Commons License
Iqtishadia : Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats