KETIDAKADILAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN : STUDI PANDANGAN POLITIK PEREMPUAN ANGGOTA LEGISLATIF DI KABUPATEN KUDUS

Farida Yuliani

Abstract


Penelitian ini ingin mengidentifikasi bentuk-bentuk kesenjangan gender dalam pembangunan pertaniandi Kabupaten Kudus serta seberapa jauh pandangan politik perempaun anggota legislatif di Kudus menjangkau pembangunan di bidang pertanian. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasusdan fenomenologis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam pengambil keputusan, tidak ada kebijakankhusus untuk perempuan, tetapi arah kebijakan menujukesetaraan gender di mana perempuan sudah mulai terlibat aktif dalam gabungan kelompok tani tetapijumlah perempuan yang diakses teknologi baru ataumodal pertanian dari pemerintah dan wanita yangmengelola pertanian, masih kurang dari laki-laki. Dalammenyikapi hal ini legislator perempuan menyatakan perlunya pendidikan khusus sesuai dengan potensi petani lingkungan perempuan, sehingga mereka memiliki rasa kepercayaan diri dan mendapatkan posisi tawar yanglebih baik.

Kata kunci: Perempuan legislator; kesenjangan gender;pertanian

 

This article investigates the women legislator facing  gender gap in faming developmen in Kudus Central Java. This reasearch used a case study and phenomenological approach. The congclution of this article are women farm workers are always behind the men in terms oftecnological access. In the level of decicion maker, thereis no specific policy for women, but the policy directionis towards the gender equality where women have startedto be involved actively in the Joint Group of Farmers butthe number of women that accessed new technologiesor farming capital from government and women whomanage agricultural, still less than male. In addressingthis matter of women legislators expressed the needfor special education in accordance with the potentialof neighborhood women farmers, empowering womenthrough cooperatives and recitation, and revitalize thePKK as a means of distributing information, so they havemore capability, resulting sense of confidence and gain a better bargaining position.

Keywords: Woman legislator, Gender gap, Agricultural


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v7i2.1030

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 PALASTREN

Creative Commons License
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.