TINDAKAN KOMUNIKATIF DALAM MODEL PEMBERDAYAAN WANITA PADA SEKOLAH PEREMPUAN DESA, KOTA BATU, JAWA TIMUR

Dhanny S. Sutopo

Abstract


Sekolah perempuan Batu adalah sekolah informal yang bergerak dalam bidang pemberdayaan perempuan. Tujuan dari berdirinya sekolah perempuan ini juga melegitimasi tujuan dari gerakan feminisme yang menghendaki laki-laki dan perempuan memiliki akses yang sama dalam kehidupan sosialnya, seperti dalam hal pekerjaan, pendapatan, dan juga kesejahteraan. Persamaan akses tersebut dapat secara perlahan diwujudkan dengan mengikuti sekolah perempuan Kota Batu. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi tindakan komunikatif dalam pelaksanaan sekolah perempuan di Batu. Tindakan komunikatif ini mencakup proses partisipasi yang berkelajutan dari anggota komunitas, mengurangi narasi besar, aktif dalam melakukan diskusi dan dialog publik yang mengembangkan pengetahuan yang setara. Melalui penelitian kualitatif ditemukan bahwa tindakan komunikatif dalam pelaksanaan sekolah perempuan Batu menganut konsep parsitipatif dimana para peserta diperlakukan sebagai subyek sekaligus obyek dalam kegiatan ini. Spirit utama yang dibangun dalam sekolah perempuan ini antara lain: kesederhanaan, kemandirian, kejujuran, keadilan, kesetaraan, menolak kekerasan dan diskriminasi.

 

Sekolah Perempuan Batu is an informal school for women which is conducted in order to fulfill the main purpose of their empowerment. This purpose also legitimize the goals of feminism movement that requires men and women equality to access social life in terms of jobs, income, and welfare. This paper aims to describe the application of communicative action in the implementation of Sekolah Perempuan Batu. This communicative action includes a process of sustained participation of community member, reducing the grand narrative, active discussions and public dialogue that develops the knowledge equivalent. Through qualitative research found that communicative action in the implementation of Sekolah Perempuan Batu embrace the concept of participatory where participants are treated as subject as well as object in this activity. The main spirit built in Sekolah Perempuan Batu are: simplicity, self-reliance, honesty, fairness, equality, rejection of violence and discrimination.


Keywords


Tindakan komunikatif, Pemberdayaan, Pendidikan Wanita, communicative action, empowerment, women’s education

References


Azra, Azyumardi. 2004. Menuju Masyarakat Madani. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Beauvoir, d. (1872).The Socond Sex. Harmondsworth: Penguin.

Chadwick, B. A., Bahr, H., & Albrech, S. L. (1984).Social Sciences Research Methods. New Jersey: Englewood Cliff.

Daulay, H. (2006, Semptember). PEMBERDAYAAN PEREMPUAN (Studi Kasus Pedagang Jamu Di gedung Johor Medan). Jurnal Harmoni Sosial. Medan, Sumatera Utara, Indonesia: Universitas Sumatera Utara.

Dyah, R., & Hastuti.(n.d). Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Berbasis Pemanfaatan sumber daya pedesaan.Fakultas Ilmu Sosial Eknomi, UNY.

Eko, S. (2002).Pemberdayaan Masyarakat Desa. Samarinda: Badan Diklat Provinsi Kalimantan Timur.

Fauzi, I. (2013, Agustus 22).surabaya.tribunnews.com. Retrieved Mei 25, 2015, from http://surabaya.tribunnews.com/2013/08/22/sekolah-perempuan-desa-ini-ada-di-kota-batu: http://surabaya.tribunnews.com/2013/08/22/sekolah-perempuan-desa-ini-ada-di-kota-batu

Fitri, L. A. (2009, November 1). STUDI FEMINIS: KRITIK ATAS PARADIGMA FEMINISME LIBERAL. Surabaya, Jawa Timur, Indonesia: UIN Sunan Ampel.

Habermas, J. (1987). The Theory of Communicative Action, Vol 2, Lifeworld and System: A Critique of Fungsionalist Reason. Boston: Beacon Press.

Hadi, A. P. (2007). Tinjauan Terhadap Berbagai Program Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia. Bogor.

Hustedde, R. J. (2009). Seven theories for seven community developers. In R. Philips, & R. H. Pittman, An Introduction to Community Development (p. 28). USA: Roudledge.

Kenny, S. (2010). Developing community for the future. Victoria: Australia.

Marwanti, S., & Astuti, D. I. (2012).Model Pemberdayaan Perempuan Misikin Melalui Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif di Kabupaten Karanganyar.SEPA : Vol. 9 No. 1, 134-144.

Moleong, J. L. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muttalib, J. A. (1993). Menggunakan Kerangka Pemampuan Wanita: Bahan Pelatihan Jender dan Pembangunan. Jakarta: Kantor Menteri Negara UPW.

Novian, B. (2010, Oktober 22).http://kelurahanpondokbambu.com. Retrieved Mei 6, 2015, from http://kelurahanpondokbambu.com: http://kelurahanpondokbambu.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117%3Asekilas-tentang-pemberdayaan-perempuan&catid=38%3Apkk&Itemid=57〈=in

Philips, R., & Pittman, R. H. (2009).An Introduction to Community Development. New York: Routledge.

Putnam, R. (1993). The Prosperous Community: Social Capital and Public Life. American Prospect, 35-42.

Sajogyo.(1986). Pembagian Kerja Wanita dan Pria dalam Pertanian.Bogor.

Salim, A. (2011). Teori dan Paradigma dalam Penelitian Sosial.Yogyakarta: Tiara Wacana.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v9i1.1744

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 PALASTREN Jurnal Studi Gender

Creative Commons License
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.