FENOMENA TABU MAKANAN PADA PEREMPUAN INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI FEMINIS

Tania Intan

Abstract


Fenomena tabu makanan yang dialami perempuan Indonesia berkaitan dengan dominasi kultur patriarki. Menggunakan studi dokumentasi, penelitian ini memperlihatkan bahwa  dalam masyarakat penganut sistem patriarki yang kuat, tabu-tabu, termasuk tabu makanan, lebih banyak diberlakukan pada perempuan dari pada laki-laki, dan bahwa tabu makanan berkaitan dengan kepentingan untuk berbagi sumber daya makanan. Beberapa tabu makanan bertentangan dengan ajaran kesehatan perempuan, terutama yang hamil atau menyusui, justru dilarang mengonsumsi makanan yang berprotein hewani tinggi yang diperlukan tubuh, dengan alasan kesehatan.  Dampak tabu makanan menyebabkan perempuan mengalami defisit gizi yang dapat membahayakan kesehatannya. Intervensi pemerintah dan kalangan akademisi diperlukan untuk mendistribusikan kesadaran perempuan tentang urgensi dari situasi tersebut


References


Ahimsa-Putra, H. S. (2005). Masalah Kesehatan dalam kajian Ilmu Sosial Budaya. Yogyakarta: KEPEL-Press.

Angraini, D. (2013). Pantangan Makan Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan di Desa Bongkot Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang. Jurnal BIOKULTUR. Vol. II. No.2. Juli-Desember 2013. 167-178.

Aziz, N. 2018. Nanas dan Mentimun Sebabkan Remaja Putri Indonesia Kurang Gizi? Dalam https://www.bbc.com/indonesia/majalah-44468275, Majalah BBC News Indonesia 15 Juni 2018. diunduh tanggal 25 September 2018 pukul 15.49.

Dewi, R.D.K. (2009). Pandangan Masyarakat mengenai Makanan Pantangan yang Justru adalah Makanan Bergizi. Politeknik Kesehatan Depkas Malang. Dalam https://rizqidyan.wordpress.com/2012/10/11/pandangan-masyarakat-mengenai-makanan-pantangan-yang-justru-adalah-makanan-bergizi/. yang diunduh tanggal 24 September 2018 pukul 14.23.

Diamond, J. (2013). The World Until Yesterday: What can we learn from traditional societies? London: Penguin.

Fannania. (2017). 7 Budaya Tabu Makanan pada Masa Kehamilan. Dalam https://www.brilio.net/creator/7-budaya-tabu-makanan-pada-masa-kehamilan-111735.html. Diunduh tanggal 23 September 2018, pukul 21.20.

Foster dan Anderson. 2006. Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI-Press.

Hasbullah, A. (2017). Makna Tabu-Tabu pada Kaum Perempuan Sunda (Studi Desa Kodasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka). Skripsi. Lampung: FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

Humaeni, A. (2015). Tabu Perempuan dalam Masyarakat Banten. Jurnal HUMANIORA. Vol. 27, No. 2 Juni 2015. 174-185.

Humm, M. (2007). Ensiklopedia Feminisme (M. Rahayu, Trans.). Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Jackson, S. & Jones, J. (2009). Pengantar Teori-teori Feminis Kontemporer. Yogyakarta: Jalasutra.

Jayati, L.D, Madanijah, S. & Khomsan A. (2016). Pola Konsumsi Pangan, Kebiasaan Makan, dan Densitas Gizi pada Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar Jawa Barat. Penelitian Gizi Makan, Juni 2014 Vol. 37 (1): 33-42

Kalangi, Nico S. (1985). “Makanan sebagai Suatu Sistem Budaya: Beberapa Pokok Perhatian Antropologi Gizi” dalam Koentjaraningrat dan AA Loedin (eds) Ilmu-Ilmu Sosial dalam Pembangunan Kesehatan, Jakarta: PT Gramedia

Kartikowati, Sri & Hidir, Achmad. (2014). Sistem Kepercayaan Di Kalangan Ibu Hamil Dalam Masyarakat Melayu. Jurnal PARALLELA, Volume 1, Nomor 2, Desember 2014, 89-167

Nurbaiti, L. et al. (2014). Kebiasaan makan balita stunting pada masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). MASYARAKAT, KEBUDAYAAN DAN POLITIK. Vol. 27, No. 2, tahun 2014, hal. 104-112

Nurti, Y. (2017). Kajian Makanan dalam Perspektif Antropologi. JURNAL ANTROPOLOGI: Isu-Isu Sosial Budaya. Juni 2017. Vol. 19 (1): 1-10

Pawitri, R. (2018). Fakta dan Mitos Makanan Ibu Menyusui. Dalam https://id.theasianparent.com/fakta-dan-mitos-makanan-ibu-menyusui/ yang diunduh tanggal 23 September 2018, pukul 22. 43

Prabasmoro, A.P. 92006). Kajian Budaya Feminis Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra

Rodman, R. (1988). An Introduction to Language. New York: The Dryden Press.

Rofi’ah, S.K dkk. (2017). Perilaku Kesehatan Ibu Hamil dalam Pemilihan Makanan

di Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Jurnal SOLIDARITY 6 (2) (2017)

Saptandari, P. (2012). Faktor Sosial Budaya dalam Masalah Kesehatan dan Gizi di Jawa Timur. Dalam http://pinky_saptandari-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-67565-antropologi%20kesehatan-Gizi%20&%20Budaya.html. yang diiunduh tanggal 24 September 2018 pukul 16.22.

Saptandari, P. (1996). Gender dan Masalah Kesehatan Wanita, dalam Bagong Suyanto

dan Emmy Susanti (eds), Wanita dari Subordinasi dan Marjinalisasi menuju ke Pemberdayaan, Surabaya: Airlangga University Press

Sukandar, D. (2006). Makanan Tabu di Banjar Jawa Barat. Jurnal GIZI DAN PANGAN, Juli 2006 1(1): 51-56

Sukandar, D. (2006). Makanan Tabu di Rokan Hulu Riau. Universitas Sumatera Utara. 113-117

Sukandar, D. (2007a). Makanan Tabu di Barito Kuala Kalimantan Selatan. Jurnal GIZI DAN PANGAN, Juli 2007 2(2): 44 – 48

Sukandar, D. (2007b). Makanan Tabu di Jeneponto Sulawesi Selatan. Jurnal GIZI DAN PANGAN, Maret 2007 2(1): 42-46

Susanto D. (1991). Fungsi-fungsi Sosio-Budaya Makanan. Majalah Pangan No 9, Juli, 51-56.

Webster, H. (1973). Taboo: A Sociological Study. New York: Octagon Books.

Wolf, N. (2017). Mitos Kecantikan: Menafsir Kecantikan dalam Berbagai Konteks. (Penerj. Sundasari, W. & Sundarela, A.). Bandung: Unpad Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v11i2.3757

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 PALASTREN Jurnal Studi Gender

Creative Commons License
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.