PERKEMBANGAN ONTOLOGI DALAM FILSAFAT ISLAM

Fathul Mufid

Abstract


THE ONTOLOGY DEVELOPMENTS IN ISLAMIC PHILOSOPHY. The primary basis in the study of ontology is what it is, where it exists and, what the truth is. The fundamental and profound of these issues, so that people are faced with different answers. The first question, “what is there”, gives different answers according to their beliefs. Monism, which is only one and that one was spirit and ideas, then gave the flow of spiritualism and idealism. But if that one is full of material, then gave materialism. Dualism, that is round two, for example, body and soul, it gives the existentialism flow. Pluralism, that is composed of  many elements, there is something that cannot be known, then gave the flow of agnosticism. The second problem, “where it exists”, the answer is that dwells in the world of  ideas, abstract, fixed and immutable. That is living in the world of  ideas that are concrete and individual, so that the truth is limited and changeable. The third issue, “what the truth is”, if  the truth is eternal and immortal, then it is God. However, if the truth is capricious, then the problem is how to change it and what determines the change.

Keywords: Ontology, Philosophy, Existence, Essence, Metaphysics.

Dasar  utama  dalam  kajian  ontologi  adalah  apa  yang  ada,  di mana yang ada dan, apa itu kebenaran. Sedemikian mendasar dan mendalamnya persoalan-persoalan ini, sehingga manusia dihadapkan pada  jawaban-jawaban  yang  berbeda.  Persoalan  pertama,  “apa yang ada”, memberikan jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan keyakinan mereka. Monisme, yang ada hanya satu dan yang satu itu serba spirit dan ide, maka melahirkan aliran spiritualisme dan idealisme. Tetapi jika yang satu itu serba materi, maka melahirkan materialisme.  Dualisme,  yang  ada  serba  dua,  misalnya  jiwa  dan raga, maka lahirlah aliran eksistensialisme. Pluralisme, yang ada terdiri atas banyak unsur, yang ada adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui, maka melahirkan aliran agnostisme. Persoalan kedua, “di mana yang ada”, jawabannya adalah yang bersemayam dalam dunia ide, bersifat abstrak, tetap, dan abadi. Yang ada bermukim di dunia ide yang bersifat kongkret dan individual, sehingga kebenarannya terbatas dan berubah-ubah. Persoalan ketiga, “apakah kebenaran itu”, jika yang dimaksud kebenara itu kekal dan abadi, maka itu adalah  Tuhan.  Akan  tetapi,  jika  kebenarannya  berubah-ubah, maka persoalannya adalah bagaimana perubahan itu dan apa yang menentukan perubahan itu.

Kata Kunci: Ontologi, Filsafat, Ada, Hakikat, Metafisika.


Full Text:

PDF

References


Asy’arie, Musa, Filsafat Islam: Kajian Ontologis, Epistemologis, Aksiologis, dan Perspektif, Yogyakarta: LESFI, 1992.

Daudy, Ahmad, Allah dan Manusia dalam Konsepsi Syekh Nuruddin al-Raniri, Jakarta: Rajawali, 1983.

Drajad, Amroni, Suhrawardi: Kritik Falsafah Paripatetik, Yogyakarta:

LKiS, 2005.

Muthahhari, Murtada, Filsafat Hikmah: Pengantar Pemikiran Shadra,

terj. Tim Penerjemah Mizan, Bandung: Mizan, 2002. Nasution, Harun, Filsafat dan Mistisisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

Rahman, Fazlur, The Philosohopy of Mulla Sadra, New York: State

University of New York Press, 1975.

Sadra, Mulla, al-Hikmah al-Muta‘aliyah fi al-Asfar al-Aqliyyah al-

Arba‘ah, Jilid 1, Beirut: Da>r al-Ihya’ at-Turas al-‘Arabiyah,

Sangidu, Wachdah al-Wujud, Yogyakarta: Gema Media, 2003. Sharif, M.M., A History of Moslem Philosophy, Delhi: Low Price

Publication, 1998.

Sheikh, Saeed, A Dictionary of Muslim Philosophy, Lahore: Institut of Islamic Culture, 1970.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran

Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan,

Suhrawardi, Syihab ad-Din, Hikmah al-Isyraq, terj. Muhammad al- Fayyadl, Yogyakarta: Islamika, 2003.

Suriasumantri, Jujun, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1983.

ath-Thabataba’i, ‘Allamah, Bidayah al-Hikmah, Qumm: Muassasah an-Nasyr al-Islami, 1415 H.

Walbridge, John, Mistisisme Filsafat Islam, terj. Hadi Purwanto, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2008.

Ziai, Husein, Suhrawardi dan Filsafat Iluminasi: Pencerahan Ilmu Pengetahuan, terj. Afif Muhammad dan Munir, Bandung: Wacana Mulia, 1998.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jupe.v7i2.815

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian



Indexed by:

 

 

 

Creative Commons License

JURNAL PENELITIAN by Research Center of IAIN Kudus, Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.