POLITIK ETIS KEPAHLAWANAN RA KARTINI: MENGUAK SPIRITUALISME KARTINI YANG DIGELAPKAN

Nur Said

Abstract


Artikel ini membahas tiga isu utama terkait kepahlawanan RA Kartini di Indonesia: (1) Apa saja pertimbangan politikpemerintah dalam menetapkan Kartini sebagai pahlawanannasional?; (2) Bagaimana arkeologi pemikiran Kartiniterbentuk sehingga dikenal sebagai tokoh emansipasiwanita di Indonesia?, (3) Mengapa spiritualisme Kartinicenderung tersembunyi?, Makalah ini ditulis berdasarkanpenelitian perpustakaan dengan pendekatan filosofis.Kesimpulan dari artikel ini adalah: (1) Penentuan Kartinisebagai pahlawan tak lepas dari kepentingan politik. (2)Telah terjadi intervensi dari orientalis yang mengesankanKartini sebagai seorang sekuler dan penganut feminis Barat.(3) Kartini adalah seorang Muslim yang kritis bahkan diatidak ragu-ragu untuk memberikan gugatan dan kritik tajamdari fenomena keagamaan yang kurang mendidik, termasukdalam pembelajaran dari Al-Qur’an. Hal ini telah benar benar mencapai tingkat tertinggi kesadaran Kartini sebagai “hambaAllah” yang anti-feodalisme dan kolonialisme.

kata kunci: Kepahlawanan Kartini, Spiritualisme, kolonialisme, politik etis

 

This article discusses three focus issues: (1) What kindsof political interest in deciding behind the heroism ofKartini?; (2) What is the archaeological thought of  Kartinidespite his heroic figure?, (3) Why does the spiritualismof Kartini inclined hidden behind the frenzied heroismKartini that tends to make it as an object of ethical politics of dutch colonialism? This paper was writtenbased on library research with philosophical approaches.Conclusions of this article are: (1) the determinationof Kartini as an hero could not be separated from thepolitical intrigues. (2) Due to the intervention of theOrientalist writer has impressed Kartini be secular andWestern feminist adherents. (3) Kartini is a Muslimcritical even she did not hesitate to give the lawsuit andsharp criticism of the religious phenomenon which doesnot educate, including the learning of the Qur’an. It hasactually reached the highest degree of Kartini’s awareness as a servant of God that anti-feudalism and colonialism.

Keywords: Heroism of Kartini, Spiritualism, Colonnialism, Ethics Political


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v7i2.1022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 PALASTREN

Creative Commons License
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.