Pengalaman Sosial Politik Warga Kerohanian Sapta Dharma dalam Perspektif Pluralisme Kewargaan

Naili Ni'matul Illiyyun

Abstract


The religious differences status in Indonesia has an impact on community and state life. Kerohanian Sapta Dharma (KSD) is one of the officially recognized schools. But it is often followed up negatively, both intimidating and discriminatory. This paper examines the KSD community with the method of life story interviewing, tracking data from the mass media, internal documents, and related sources to answer the formula: first, state policies related to sources of trust. Secondly, the typology of experience of KSD citizens in the state and society. Third, the perspective of citizenship pluralism looks at people's experiences. As recognized by the state recognized by local beliefs and religions through several predetermined agreements. However, on the other hand, the state rejects citizens' rights in practice because there are legal products such as Law No.1 / PNPS / 1965 which are used as legitimacy to discriminate against groups of people. It is the experience of KSD people in community and state life in three typologies, first, conversion experience; second, negotiation experience; third, syncretic experience. 


Keywords


Religion, Local Beliefs, Civil Rights, Negotiation, Discrimination

Full Text:

PDF

References


Arifin, N. (2017). Motif Bergabung dalam Aliran Sapta Darma Pengikut Ajaran di Sanggar Agung Candi Sapta Rengga Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama dan Perubahan Sosial, 11(1).

Atkinson, J. M. (1987). “Religions in Dialogue: The Construction of an Indonesian Minority Religion” Indonesian Religions in Transition. American Ethnologist, 10(4), 684–696.

Azis, F. (2017). Konstruksi Sosial Penghayat Kerohanian Sapta Darma (KSD) terhadap Ajaran KSD dalam Kehidupan Sosial (Studi Di Sanggar Agung Candi Busana Sapta Darma Kecamatan Pare Kabupaten Kediri). Jurnal Depertemen Sosiologi, 1(1).

Bagir, Z. A. (2011). Pluralisme kewargaan: arah baru politik keragaman di Indonesia. [Yogyakarta]; Bandung: Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross-Cultural Studies/CRCS), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Penerbit Mizan ; Didistribusikan oleh Mizan Media Utama.

Bagir, Z. A. (2014). Mengelola Keragaman dan Kebebasan Beragama di Indonesia: Refleksi atas Beberapa Pendekatan Advokasi. In Penanganan Konflik Sosial Berlatarbelakang Agama: Kekuatan, Hak dan Kepentingan. Yogyakarta: Center for Religious and Cross-cultural Studies.

Beatty, A. (1999). Varieties of Javanese religion an anthropological account. Cambridge, U.K.; New York: Cambridge University Press.

Budimansyah, W. (2005). Interaksi Sosial di Kalangan Penghayat Kerokhanian Sapta Darma. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Dwiyanto, D. (2011). Bangkitnya Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME: Hasil Studi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Ampera Utama.

Fox, J. (2000). Religious Causes of Discrimination against Ethno-Religious Minorities. Int Studies Q International Studies Quarterly, 44(3), 423–450.

Geertz, C. (1968). Islam observed; religious development in Morocco and Indonesia. New Haven: Yale University Press.

Hasani, I. (2011). Dokumen Kebijakan Penghapusan Diskriminasi Agama/Keyakinan. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.

Hasse. (2004). Diskriminasi terhadap Agama Minoritas : Studi terhadap Eksistensi Komunitas Tolotang di Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan. Universitas Gadjah Mada.

Howell, J. D. (2005). Muslims, the New Age and Marginal Religions in Indonesia: Changing Meanings of Religious Pluralism. Social Compass, 52(4), 473–493.

Indonesia, & Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (1982). Pembinaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. [Jakarta]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Kartapradja, K. (1985). Aliran kebatinan dan kepercayaan di Indonesia. Jakarta: Yayasan Masagung.

Kholiludin, T. (2009). Kuasa Negara atas Agama. Semarang: ReSAIL.

Kholis, N. (2017). Metode Racut dalam Tasawuf Jawa ( Kajian Tasawuf Ajaran Penganut Kerokhanian Sapta Dharma di Kabupaten Brebes ). Pendidikan dan Studi Islam, 4(1).

Larasati, N. O., Wardana, A., & Sudrajat, A. (2015). Minat Spiritual Masyarakat Modern(Studi Kasus Masyarakat Penganut Kerohanian Sapta Darma di DIY). Societas, 4(2).

Lewicki, R. J., Barry, B., & Saunders, D. M. (2011). Essentials of negotiation. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Moore, C. W., & Woodrow, P. J. (2010). Handbook of global and multicultural negotiation. San Francisco, CA: Jossey-Bass.

Mulder, N. (1998). Mysticism in Java: ideology in Indonesia. Amsterdam: Pepin Press.

Munafiah, L. (2017). Studi Nilai-Nilai Kerokhanian Sapta Darma di Sanggar Candi Busana Dusun Pandean Desa Koplakan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri dalam Perspektif Konsep Penyatuan Al-Hallaj dan Syekh Siti Jenar. Spiritualita, 1(2), 125–140.

Mutaqin, Z. Z. (2014). Penghayat, orthodoxy and the legal politics of the state. Indonesia and the Malay World, 42(122), 1–23.

Ojermark, A. (2007). Presenting Life Histories: A Literature Review and Annotated Bibliography. Manchester: Chronic Poverty Research Centre.

Permana, Y. S. (2010). Kontestasi Abangan-Santri Pasca Orde Baru di Pedesaan Jawa. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 14(1), 63–82.

Picard, M., & Madinier, R. (2011). The politics of religion in Indonesia: syncretism, orthodoxy, and religious contention in Java and Bali. Abingdon, Oxon; New York: Routledge.

Saidi, A. (2004). Workshop Pengembangan Penelitian. In Makalah pada Workshop Pengembangan Penelitian Non-Positivistik Bagi Dosen-Dosen PTAI Se-Indonesia. Surakarta: P3M STAIN Surakarta-Ditjen Binbaga Islam Depag RI.

Saidi, Anas, & Zuliati. (2004). Menekuk agama, membangun tahta: kebijakan agama orde baru. Depok. Jakarta: Desantara ; Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) dan LIPI.

Sri Pawenang, & Yayasan Pusat Srati Darma Yogyakarta. (1980). Wewarah Kerokhanian Sapta Dharma. [Jakarta]: Proyek Inventarisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suhadi, Yusuf, M., Tahun, M., & Sudarto. (2014). Politik Pendidikan Agama, Kurikulum 2013 dan Ruang Publik Sekolah. Yogyakarta: Center for Religious and Cross-cultural Studies.

Utama, C. (2007). Memayu-hayu Bagya Bawana: Sejarah Gerakan Sapta Darma di Indonesia 1952-2006. Universitas Gadjah Mada.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v7i1.2604

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 FIKRAH





Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan is published by

Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus incorporate with

Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam.

Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Phone: +6282331050629
Website: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/fikrah
Email: fikrah@stainkudus.ac.id

ISSN: 2354-6174 | EISSN: 2476-9649

Creative Commons License
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan by Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.