Open Journal Systems

BIMBINGAN KONSELING KEAGAMAAN BAGI KESEHATAN MENTAL LANSIA

Noor Jannah

Abstract

Fase kehidupan manusia setelah  kelahiran  yaitu: bayi,  kanak- kanak, anak-anak, remaja, tua, lansia. Di mana setiap fase memiliki karakteristik dan  tugas perkembangan yang  berbeda  serta tingkatan perkembangan keagamaannya. Lansia sebagai manusia dewasa,   diharapkan keagamaannya sudah matang  sehingga mampu membedakan antara yang baik dan buruk.  Sehingga dalam merespon ajaran agama secara psikis sudah mantap dalam melakukan penghayatan, baik secara eksistensial dan fungsional maka terwujudlah  kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai agama secara integral. Meskipun lansia akan menghadapi berbagai masalah: penurunan dan keterbatasan  kemampuan fisik, kondisi mental yang kesepian setelah  pensiun, keterlibatan organisasi sosial dan aktivitas beribadah yang terbatas, kegiatan hobby yang tertunda, dan lain-lain.  Namun pada umumnya permasalahan yang dihadapi pada usia lansia adalah gangguan fisik yang tidak memungkinkan   lagi dalam merespon ajaran agama se-optimal seperti pada usia remaja maupun pada masa dewasa (meskipun tidak menafikan ada sebagian lanjut usia yang masih kuat secara fisiknya).  Semua masalah lansia  membutuhkan solusi secara komprehensif agar mendapatkan kehidupan yang bahagia.

RELIGIOUS COUNSELING GUIDANCE MENTAL HEALTH FOR ELDERLY Phase  of human life after  birth,  namely:  baby, child, children, teenagers, parents, the elderly. Where each phase has characteristics and different development tasks and level of religious development. Elderly as an adult human, religious ripe expected to be able to distinguish between good and bad. So that in response to the religious teachings of psychic been steady in doing appreciation, both existential  and functional,  the  realization  of personality  in accordance with religious values are integral. Although  the  elderly will face many problems: the decline and limited physical capabilities, mental condition lonely after retirement, the involvement  of social organizations and activities are limited to worship, hobby activities were delayed, and others. But in general, the problems faced by the age of the elderly is a physical disorder is no longer possible in responding to religious teachings as optimal  as in adolescence and in adulthood (although it does not deny there are some elderly who are still strong physical). Regarding the religious life of the elderly is William  James stated that the religious life of an extraordinary  look at old age, due to the turmoil of sexual life at this age are not aggressive anymore. And all the problems elderly people need a comprehensive solution in order to have a happy life.

Keywords


Religious BK: Mental Health: Seniors

References


Adz-Dzaky, M. Hamdani Bakran, 2004, Konseling & Psikoterapi Islam (Penerapan Metode Sufistik), Jogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Agus, Bustanuddin, Agama dalam Kehidupan Manusia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Ancok, Djamaluddin & Suroso, Fuat Nashori, 2011, Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Beilharz, Peter, 2003, Teori-teori Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hurlock, Elizabeth B, tt, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga (edisi kelima).

Jalaluddin, 2012, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rohmah, Noer, 2013, Pengantar Psikologi Agama, Yogyakarta: Teras.

Siswanto, 2007, Kesehatan Mental: Konsep, Cakupan dan Perkembangannya, Yogyakarta: Andi Offset.

Suardiman, Siti Partini, 2010, Psikologi Usia Lanjut, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/kr.v6i2.1034

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 KONSELING RELIGI