Open Journal Systems

BIMBINGAN KELOMPOK SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN MORAL ANAK

Nur Syamsiyah

Abstract

Membahas tentang anak adalah sebuah fase yang masih sangat membutuhkan bantuan bimbingan dan arahan untuk mengetahui banyak hal tentang kehidupan, dengan segala potensi yang sudah dimiliki. Sehingga pemahaman  tentang moral anak perlu dilakukan oleh orang dewasa (orang tua, guru, masyarakat) agar sejak dini sudah tertanam tentang batasan boleh dan tidaknya serta kejelasan sanksi “pelanggaran”, sehingga  anak siap untuk memasuki tugas perkembangan berikutnya.  Dengan ciri khas karakteristik anak adalah awal bersosialisasi  dengan lingkungan sosial yang lebih luas maka anak-anak cenderung memiliki keinginan untuk diterima oleh kelompok bermain (peer group), meskipun nilai-nilai keluarga  tetap menjadi pedoman perilaku anak karena sudah terjadi pembiasaan.Kondisi  tersebut yang memungkinkan bimbingan kelompok dalam upaya membentuk moral anak. Dengan berkelompok (memiliki beberapa kesamaan), maka anak akan saling mencontoh dengan arahan keteladanan dari pembimbing. Selain bimbingan kelompok, lingkungan yang kondusif akan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi anak untuk mentaati norma yang berlaku, sehingga pembentukan moral anak terhindar dari tekanan ketakutan.  Karena untuk memahamkan pada anak bahwa aturan (norma sosial dan norma agama) dalam kehidupan bermasyarakat agar terjadi keteraturan (ketentraman) dan saling membantu mengoptimalkan potensi yang telah dimiliki oleh seorang anak yang merupakan generasi penerus yang berprestasi dan membanggakan. Dengan moralitas, maka anak-anak akan mampu  untuk  menjalani tugas-tugas perkembangan dan memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan norma yang berlaku.

Kata Kunci: BK Kelompok, Moral Anak

COUNSELING GROUP EFFORT AS A MORAL FORMATION OF CHILDREN.Discusses Child is a phase that still need guidance and direction to help determine a lot of things about  life, with all the potential that is already owned. So the moral understanding of children needs to be done by adults (parents, teachers, community) that is  embedded   early  on allowed  limits  and the  presence and clarity  of sanctions  “offense”, so  that children  are  ready  to enter the next development task. With the typical characteristics of children is beginning to socialize with the wider social environment, the  children tend to have  a desire  to be  accepted  by the  group play(peergroup),although the family values remain a guideline for the child’s behavior has occurred habituation. The conditions that allowed the guidance of the group in order to form the morals. With the group (has some similarities), then the child will imitate  each other with referrals exemplary of the supervisor. In addition to group counseling , an enabling environment will provide an enjoyable experience for the child to obey the norm, so the moral formation of children avoid the pressure of fear. Due to hang on a child that the rules (norms of social and religious norms) in public life to occur regularity (tranquility) and mutual help optimize the potential that has been owned by a child who is the next generation that their achievement. With morality, then the children will be able to undergo developmental tasks and meet all requirements in accordance with norms.

Keywords: BK group, Moral Children

References


Mujib dan Jusuf Mudzakkir. 2001. Nuansa-nuansa Psikologi Islami.

RajaGrafindo Persada. Jakarta

Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran.Remaja Rosdakarya.

Bandung

Andi Mappiare. 2011. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. RajaGrafindo

Persada. Jakarta

Djamaludin Ancok. 1994. Psikologi Islami. Pustaka Belajar. Yogyakarta

Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah. 2009. Bimbingan dan Konseling Islami di Sekolah Dasar. Bumi Aksara. Jakarta

Elizabeth B. Hurlock. Edisi Kelima (tt). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Istiwidayanti dan Soedjarwo (terj). Erlangga. Jakarta

Juwariyah. 2010. Dasar-Dasar Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an. Teras.

Yogyakarta

Kathryn Geldard. 2004. Membantu Memecahkan Masalah Orang Lain dengan Teknik Konseling. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Syah. 1999. Psikologi Belajar. Rajagrafindo Persada.Jakarta

Sarlito W. Sarwono, 2009. Pengantar Psikologi Umum. RajaGrafindo

Persada.Jakarta

W. S. Winkel. 2000. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Media Abadi.Yogyakarta


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/kr.v6i1.1045

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 KONSELING RELIGI