Open Journal Systems

Metode Tarjih dalam Kajian Hadis

Ahmad Atabik

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang metode tarjih dalam hadis Nabi. Tarjih dilakukan apabila terdapat beberapa nash yang saling bertentangan (ta’arudl). Ta’arudl dapat terjadi diantara nash-nash (ayat ataupun hadis), atau antara qiyas dengan qiyas. Melakukan tarjih pada hadis berarti melakukan pengunggulan kepada sesuatu yang disandarkan kepada Rasulillah Saw. pentarjihan bisa dilakukan dengan berbagai cara (metode). Cara-cara tersebut tergantung pada kajian dan ijtihad para mujtahid. Pada dasarnya, banyak cara untuk mentarjih suatu hadis yang nampak bertentangan. Namun, artikel ini hanya membatasi pada empat hal yang berkaitan dengan unsur-unsur hadis, yaitu: Pertama, tarjih dari segi sanad dan rawi; kedua, tarjih dari segi matan; ketiga, tarjih dari segi hukum atau kandungan hukum (madlul); keempat, tarjih dengan menggunakan faktor (dalil) lain di luar nash

Keywords


Metode; Tarjih; Hadis

References


Al-Hifnawi, M. (2013) At-Ta’arud wa at-Tarjih ‘Inda al-Usuliyyin wa Asaruhuma fi al-Fiqh al-Islami. al-Manshurah: Dar al-Wafa’.

Al-Khatib, M.A. (1989) Usul al-Hadis: ‘Ulumuhu wa Mustalahatuhu. Beirut: Dar al-Fikr.

Al-Khudari, M. (2000). Usul Fiqh. Kairo: al-Maktabah at-Taufiqiyyah.

Al-‘Id, I. D. (1994B). Ihkam al-Ahkam Syarh ‘Umdat al-Ahkam. Kairo: Maktabah as-Sunnah.

Ash-Shiddiqiy, H. (1976). Pokok-Pokok Kajian Hadis Dirayah. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.

Asy-Syaukani, M. (1999). Irsyad al-Fuhul Ila Tahqiqi al-Haqq min ‘Ilm al-Ushul, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v2i1.2218

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.