Open Journal Systems

HISTORISITAS NASIKH MANSUKH DAN PROBLEMATIKAYA DALAM PENAFSIRA AL- QUR’AN

Subaidi Subaidi

Abstract

Artikel ini membahas tentang problematika na>sikh dan mansu>kh
dalam al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam
yang turun atau wurudnya tidak sekaligus, tetapi secara bertahap
selama kurang lebih 23 tahun. Tulisan ini bertujuan untuk
mendalami persoalan na>sikh dan mansu>kh dalam al-Qur’an.
Penulis menggunakan metode semantik dan konten analisis dalam
memahami problematika nasikh > dan mansukh > dalam al-Qur’an dan
hadis. Hasilnya penulis temukan ada 4 (empat) model na>sikh dan
mansu>kh dalam al-Qur’an, yaitu : 1). Ayat al-Qur’an dinaskh oleh
ayat Al-Qur’an, 2). Ayat al-Qur’an di naskh oleh hadis, 3). Hadis
dinaskh oleh Hadis, dan 4).Hadis dinaskh oleh ayat al-Qur’an. Para
ulama dalam hal na>sikh-mansu>kh ini terjadi perbedaan pendapat
yang cukup tajam, ada yang menerima secara mutlak dan ada
juga yang menolak secara tegas. Tetapi ada juga yang memilahmilah dan membatasi sehingga nampak sedikit sekali adanya ayat
yang dinasakh, bahkan tidak ada sama sekali. Mereka melakukan
tehnik mengkompromikan dan mempersesuaikan ayat-ayat yang
diduga nasakh-mansu>kh dengan tehnik am dan takhsis maupun
tehnik rekonsiliasi.

Full Text: PDF

DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i1.905

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 HERMENEUTIK