Open Journal Systems

Prosesi Haji dan Maknanya

istianah istianah

Abstract

Hakikat ibadah haji pada dasarnya adalah suatu tindak mujahadah (upaya jiwa yang sungguh-sungguh) untuk memeperoleh kesadaran musyahadah (penyaksian).  Yakni proses kegigihan seorang hamba mengunjungi Baitullah sebagai sarana bertemu (liqa’) dengan Tuhan.  Ibadah Haji adalah simbol kepulangan manusia kepada Tuhan yang Maha Mutlak. Oleh karena itu, niatkan haji hanya semata-mata karena Allah Swt. Pakailah pakain kejujuran dan buang jauh-jauh sifat keangkuhan, kebanggaan dan semua atribut (label) yang biasa melekat pada diri. Manusia harus menjadikannya titik orientasinya hanya kepada Allah (QS. Al-An’am:162- 163), sebagaimana yang digambarkan ketika sedang thawaf. Bahwa kita bagian dari seluruh jagad raya yang selalu tunduk dan patuh kepada Tuhan. Sekaligus gambaran akan larut dan leburnya manusia dalam hadirat Ilahi (al-fana’fi Allah). Saat menyembelih kurban niatkan untuk menyembelih “nafsu kebinatangan” yang ada dalam diri. Sifat egoisme, dehumanisme, sifat kerakusan, keserakahan, ketamakan dan sifat-sifat buruk lainnya. Keberhasilan ibadah haji bukan dilihat dari berapa kalinya seseorang menunaikannya. Akan tetapi lebih ditentukan oleh kesadaran musyahadahnya kepada Tuhan. Karena musyahadah inilah yang akan membentuk visi kemanusiaan, keadilan dan solidaritas sosial. Kesadaran yang demikian  akan membentuk manusia yang arif. Yakni  manusia yang mampu memberikan kesejukan, kecintaan, kebenaran dan keadilan di muka bumi sehingga mampu membersihkan dari unsur-unsur duniawi dan membangunnya di atas batin yang tulus dan suci. Dengan demikian, keadilan kejujuran dan kemanusiaan sejati akan mudah tersemai di bumi.

 

Keywords


Hakikat Haji, Para Sufi

References


Al-Qur’an al-Karim

Ghafur, Waryono Abdul, 2005, Tafsir Sosial Mendialogkan Teks dengan Konteks, Yogyakarta: eLSAQ press.

Gusmian, Islah, 2006, Surat Cinta al-Ghazali Nasihat-nasihat Pencerah Hati, Bandung: Mizania.

Madjid, Nurcholis, 1997, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, Jakarta: Paramadina

Maktabah Syamela

Rakhmat, Jalaluddin, 1999, Meraih Cinta Ilahi Pencerahan Sufistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Shihab, M. Quraish Sihab, 1999, Membumikan al-Qur’an, Bandug: Mizan.

_____, 2001, Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan, Bandung: Mizan.

Shariati, Ali, 1995, Haji, Bandung: Penerbit Pustaka.

Zuhri, Muhammad, 2005, Tasawuf Transformatif, Sekarjalak.

(www.dakwatuna.com) diakses tanggal 31 Agustus 2016

(https://gus7.wordpress.com) diakses tanggal 31 Agustus 2016


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/esoterik.v2i1.1900

How To Cite This :