Open Journal Systems

HUBUNGAN TASAWUF DENGAN MUSIK SPIRITUAL (AS-SAMĀ’) (Meneropong Kedalaman Sejarah, Sebagai Fenomena Mistisisme Spiritual )

Amin Nasir

Abstract

Pendidikan, dikenal banyak pada peradaban kuno; Khoudarta China dan India. Sebagai orang Yahudi Maret dan Kristen mistisisme, tasawuf Muslim. penggunaan musik pada sufi kuno dan modern masuk akal, yang merespon logika dan esensi dari mistisisme, dalam mistisisme bahwa, dalam banyak arti dan manifestasi kecenderungan filosofis atau kecenderungan untuk menyingkirkan komponen tanah liat manusia dari dunia dan lumpur, dan pergi ke dunia roh dan terlibat di dalamnya selamanya. Oleh karena itu, fungsi mendengar musik, sesuatu yang penting ketika sufi untuk mencapai mereka akhir spiritual. Mungkin Ibn Arabi mistik terkenal, dianggap sebagai salah satu Sufi atas yang dirawat subjek dalam tulisan-tulisan mereka dan musik spiritual metafisik pengobatan filosofis, tanpa India, Yunani, pengaruh Yahudi dan Kristen. Mendengar, musik telah menjadi fitur dari beberapa sufi, sementara beberapa sufi menolak. Sedangkan menurut orang lain antara dua posisi. Hal ini dimengerti bahwa Darwis dan pemimpinnya Jalaluddin Rumi dari pendukung terbesar sidang dan menari dzikir sufi. Karena sidang yang memfasilitasi irama kasih sayang untuk jiwa. Gerakan tari di Adhkaar eskalasi keinginan dan penjinakan yang sama, dan simbol dari gerakan siklis orbit, planet-planet dan semangat Drunken Bashq ilahi. Secara umum, sufi yang terkait dengan mendengarkan satu atau lain cara apakah mereka telah menggunakan rebana dan drum dan Almzahr Alnayat atau mereka hanya berbicara Situs tertimbang menurut penyanyi Maqamath dan melodi.

Keywords


Tasawuf, Musik spiritual, As-Samā’

References


Al-Qur’an Alkarim Dan Terjemahannya, kementrian agama RI, PT K Grafindo, semarang 2016

Abdul Muhaya, Bersufi Melalui Musik, Sebuah Pembelaan Musik Sufi Oleh Ahmad al-Gazāli, (Yogyakarta: Gama Media, 2003)

Atabiq Ali, Kamus Inggris Indonesia Arab, (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 2003)

A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2001),

Cyril Glasse, “as-sama‘” dalam Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam Ringkas, terj. Ghufron A Masudi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996)

Carl W. Ernst, Ajaran dan Amaliah Taswuf, terj. Arif Anwar, (Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2003)

Dieter Mack, Musik Kontemporer dan Persoalan Interkultural, (Yogyakarta: Arti Line, 2001),

Dewan Bahasa dan Pustaka, Kamus Dwi Bahasa (Bahasa Inggris dan Bahasa Malaysia), (Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia, 1991), juga dalam WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1986),

Inayat Khan, Dimensi Mistik Musik dan Bunyi, terj. Subagijono, Fungki Kusnaendi Timur, (Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2002)

Iwan Buana, et. al., Buku Trapara (Training Paduan Suara) UIN Jakarta, (Jakarta: Panitia Trapara UIN Jakarta, 2002)

J. Milton Cowan (ed), A Dictionary of Modern Written Arabic, (Beirut: Libririe Du Liban, dan London: Mac Donald & Evans LTD, 1980)

Jean Louis Michon, “Musik dan Tarian Suci dalam Islam” dalam Seyyed Hossein Nasr, (ed.), Ensiklopedi Tematis Spiritual Islam, Manifestasi, terj. M. Sholihin Ariyanto, Ruslani, M.S. Nasrullah, Dodi Salman, Kamarudin SF., (Bandung: Mizan, 2003), hlm. 608-609

(Mr. G.B.J Hiltermann & Prof.Dr.P.Van De Woestijne)

Lorens Bagus, Kamus Filsafat, PT. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 987

Sha'rani, al-Tabaqat al-Kubra (Kairo, 1374), I, 4.]

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990, cet. 3)


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/esoterik.v2i2.1961

How To Cite This :