Open Journal Systems

METODE TAFSIR ISYĀRIDALAM KITAB “HAQĀ-IQ AL-TAFSĪR” KARYA ABDUL-RAHMAN AL-SULAMI

Zumrodi Zumrodi

Abstract

Al-qur’an adalah sumber ajaran dan petunjuk untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia. Al-Qur’an berisi  hal-hal yang bersifat global. Karena itulah, dibutuhkan suatu penafsiran. Tafsir adalah suatu aktifitas penjelasan ayat-ayat al-Qur’an sesuai kehendak Allah SWT. menurut kadar kemampuan manusia.Oleh karena itu, usaha penafsiran muncul  dengan berbagai metode, mulai dari tahlili, ijmāli, muqāran, mauḍū’i sampaihermeneutika.

Kitab tafsir karya al-Sulami ini mempunyai spesifikasi dibanding yang lain. Keunikan tafsir al-Sulami ini terletak, pada semua ayat-ayat yang dipahami melalui isyarat-isyarat. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk menelaah kitab tafsir tersebut. Artikel inimngemukakan dua metode penafsiran al-Sulamiyaitu: metode “al-Istidlāl bi al-Syāhid ala al-Gā’ib” dan metode menangkap pesan utama (magza) dari suatu ayat. Metode al-Istidlāl bi al-Syāhid ala al-Gā’ib adalah pengiasan sesuatu yang bersifat kongkrit dengan yang abstrak atau membawa makna dhahir ke makna  batin. Sedang yang dimaksud menangkap pesan utama suatu ayat adalah pemaknaan ayat yang tidak secara tekstual akan tetapi dipahami dari kandungan ayat. Untuk mencapai kompetensi al-Istidlāl bi al-Syāhid ‘ala al-Gā’ib dan kompetensi menangkap pesan utama ayat harus ada upaya penjernihan batin, menjahui kesombongan, meninggalkan kebiasaan berdosa, penghayatan dan konsentrasi ketika membaca al-Qur’an, yaitu dengan melalui tadabbur, taŹakkur, tafakkur, tayaqqudan huḍūr al-Qalb.

Ketika menafsirkan ayat al-Qur’an, al-Sulami lebih banyak merujuk pada pendapat ahli tasawuf yang terkenal seperti: Ibnu Atha’, Ahmad Sahal al-Tustari, Ja’far al-Shadiq dan Junaid al-Baghdadi. Gagasan  asli dari al-Sulami sangat minim. Pendapat tokoh-tokoh sufi ini mempengaruhi al-Sulami dalam hal penyelarasan antara syari’at dan hakikat. Ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkan secara isyāri mencakup pada berbagai bidang: keimanan, hukum, akhlak, kishah, sosial, dan ayat-ayatkauniyah atau ayat kealaman.

Keywords


metode tafsir isyari,al-Istidlāl bi al-Syāhid ‘ala al-Gā’ib,menangkap magza

References


Abdul Adhim, Muhammad, al-Zarqani, 1988, Manāhil al-Irfān fi ulūm al-Qur’an, Bairut, Dar al-Fikri.

Abdul Rahman al-Sulami, 2001, Haqā’iq al-Tafsir, Bairut Lubnan, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

al-Hasan, Niẕamuddin Ibnu Muhammad, Husain al-Qummiyi, tt. Ghara’ib al-Qur’an waragha’b al-Furqan, Bairut, Dar al-Kutub al-Islamiyah.

Ali, Muhammad Ash-Shabuni, 1985 al-Tibyān fi ulūm al-Qur’an, Bairut, Alam al-Kutub.

Amin, Muhammad, 1997, Ilmu Tafsir, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agam Islam dan Universitas Terbuka, Jakarta.

Husain, Muhammad al-Żahabi, 2004, al-Tafsir wa al-Mufassirun, Maktabah, Mush’ab Ibnu Umair al-Islamiyah.

Jamaluddin, Muhammad, al-Qasimi, tt. Surabaya, Maktabah al-Hidayah/..

Mahmud, Abdul halim, 2006, Metodologi komprehensif, Metode para ahli tafsir, Terj.Faishal Syahdiana, Jakarta, PT, Grafindo Prasada.

Mustaqim, Abdul, 2014, Dinamika Sejarah Tafsir al-Qur’an Studi Aliran aliran Tafsir Dari periode Klasik, Pertengahan hingga Moderen Kontemporer, Yogyakarta Adab Press.

Rahman, Fazlur, 1980, Major Themes of The Qur’an, Bibliotecha Islamica, Chicago.

Shihab, Quraish, 1999, Membumikan al-Qur’an, Bandung, Mizan.

--------------------, 2013, Kaidah Tafsir, Tangerang, Lentera Hati.

Shubhi, Shalah, 1998, Mabāhits fi ulūm al-Qur’an, Dar al-Ilm lilmalayin. Bairut Lubnan.

Syukur, Amin, 1999, Menggugat Tasawuf, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Taufiq, Imam, 2012, Paradigma Tafsir Ṣūfi Pemikiran Hasan a-Basri Dalam Tafsir Hasan al-Basri, Lintang Rasi Aksara Books, Krapyak Wetan.




DOI: 10.21043/esoterik.v2i2.1962

How To Cite This :