Penanaman Akhlaqul Karimah Melalui Metode Pembiasaan Dalam Pengembangan Sosial Emosional Bagi Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Falahul Mukminin 01 Pandaan Kec. Pabelan Kab. Semarang

amin sabiati

Abstract


 

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap tentang pentingnya menanamkan ahlaqul karimah bagi anak usia dini. Akhir-akhir ini, berbagai kalangan terutama orang tua dan para pelaku pendidikan berpendapat bahwa penanaman ahlaqul karimah menjadi hal yang diharapkan dapat dimiliki oleh anak. Semua pihak berkeyakinan bahwa ahlaqul karimah ini diyakini sebagai salah satu wujud dari pembentukan pribadi yang kuat terutama dalam mengembangkan kemampuan sosial emosial bagi anak sedini mungkin. Hal ini dapat dilihat misalnya, dari sikap dan perilaku yang menunjukkan sopan santun, menghargai orang lain, dan rasa keperdulian terhadap sesama, dan hal-hal baik lainnya. Hal ini terlihat pada diri anak tidak hanya pada saat di sekolah karena anak merasa dinilai oleh guru, akan tetapi hendaknya ini sudah menjadi karakter yang melekat dimanapun anak tersebut berada.
Penanaman ahlaqul karimah dilaksanakan salah satunya melalui metode pembiasaan. Pembiasaan ini menjadi program bersama antara sekolah dan orang tua, sehingga terdapat kesepahaman yang terjalin antara guru di sekolah dengan orang tua di rumah. Dengan peran serta guru dan orang tua tersebut maka penanaman ahlaqul karimah ini pun terbukti secara empirik berhasil memacu pengembangan kemampuan sosial emosional bagi anak usia dini. Selain itu, penanaman ahlaqul karimah juga dapat membentuk anak menjadi individu yang memiliki budi pekerti yang baik, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang diharapkan oleh lingkungan masyarakat sosialnya. Dengan begitu dapat terwujud generasi yang beriman, berilmu, dan beramal dengan berlandaskan pada akhlaqul karimah yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam metode penelitian ini (miles & Huberman; 1992:20) peneliti menggunakan tekhik pengumpulan data yang lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan penanaman ahlaqul karimah yang dilakukan melalui metode pembiasaan ini cukup efektif dalam mengembangkan kemampuan sosial emosional anak. Adapun pembiasaan yang dilaksanakan adalah meliputi: kegiatan berbaris sebelum masuk kelas dan ketika akan pulang, sikap khusuk dalam kegiatan berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran serta pada saat praktik ibadah, menunjukkan sikap yang baik pada saat pembelajaran di dalam maupun di luar kelas, mengantri mengambil dan menggunakan mainan, menunjukkan adab makan pada saat makan bersama, cara berkomunikasi dengan teman maupun guru, dan sikap baik lainnya. Selanjutnya guru mengawasi tingkah laku anak dan mencontohkan bagaimana cara bersikap yang menunjukkan ahlaqul karimah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penanaman ahlaqul karimah yang dilaksanakan benar-benar dapat mempengaruhi pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak usia dini terlihat dari sikap yang ditunjukkan anak dalam setiap kegiatan bermain baik di dalam maupun di luar kelas.
Kata kunci: 


Keywords


akhlaqul karimah; kecerdasan; emosional

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21043/thufula.v6i1.5291

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/17.jpg http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/19.jpg

 

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional